Dedak padi adalah
hasil samping pada pabrik penggilingan padi dalam memproduksi beras Dedak padi digunakan sebagai pakan ternak
karena mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, harganya relatif murah,
mudah diperoleh, dan penggunaannya tidak bersaing dengan manusia. Kelemahan utama dedak padi adalah kandungan
serat kasarnya yang cukup tinggi dan adanya senyawa asam fitat yang dapat
mengikat mineral dan protein, sehingga sulit dicerna oleh enzim pencernaan.
Inilah yang merupakan faktor pembatas penggunaannya dalam penyusunan ransum
unggas. Kandungan protein dedak yang berkisar antara minimal 8 -12 % dedak padi
sangat diperhitungkan dalam penyusunan ransum unggas. Perlu diperhatikan juga masa penyimpanan
dedak padi karena kandungan lemak yang cukup tinggi di dalamnya bisa
menyebabkan ketengikan (indikasi dedak mengalami kerusakan). Dedak padi
digunakan sebagai sumber energi dalam pakan unggas, khususnya periode layer
(produksi telur) dengan porsi 10-15% dalam formulasi pakan. Penggunaan dedak padi dalam campuran
konsentrat layer bisa mencapai 25-30%.
Perlu diperhatikan pada saat membeli dedak padi di pasaran karena sering terjadi pemalsuan dengan cara mencampur kulit gabah (sekam) atau bahan lain yang digiling halus ke dalam dedak padi. Beberapa uji fisik yang dapat dilakukan untuk mendeteksi kualitas dedak padi antara lain:
1. Uji dengan menggunakan panca indera (dilihat, dicium dan
diraba)
Warna dedak padi normal adalah coklat muda, bentuk bubuk, baunya tidak apek/tengik. Apabila dedak padi ketika diraba terasa kasar/ pada saat digenggam dengan telapak tangan kemudian telapak tangan dibuka dan dedak padi tersebut langsung jatuh/ambyar, maka diindikasikan ada campuran sekam dalam dedak padi tersebut.
2. Uji apung/floating
Apabila dedak padi dicampur dengan air, dedak padi tersebut langsung tenggelam, maka dedak padi tersebut masih murni. Akan tetapi apabila banyak yang mengapung, maka diindikasikan dedak padi tersebut ada campurannya.
3. Uji dengan larutan Phloroglucinol
Sampel dedak padi dimasukkan ke dalam petridish, kemudian .......(selengkapnya silahkan download disini)
Oleh :
Tita Mahargya R, S.Pt, MM
Wastukan
Ahli Muda Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah