SURAKARTA – Dalam rangka kerjasama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah dengan AIHSP (Australian Indonesia Health Security Partnership) – IMPACT for Central Java sebagai mitra kerja Dinas yang membidangi Peternakan dan Kesehatan Hewan di Jawa Tengah melakukan fasilitasi “Wokshop Refleksi Vaksinasi dan Penyusunan Strategi Komunikasi” untuk membekali ilmu strategi komunikasi pengendalian penyakit hewan yang dilaksanakan di Hotel Adhiwangsa Surakarta, Senin-Selasa (30-31/10/2023). Hadir sebagai peserta workshop Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah beserta 5 lima Kabupaten binaan AIHSP meliputi Sragen, Pati, Cilacap, Kabupaten Magelang, dan Kota Pekalongan, lima Kabupaten/kota dengan capaian Vaksinasi tertingggi yaitu Boyolali, Batang, Klaten, Pemalang dan Demak serta lima terendah yaitu Wonogiri, Temanggung, Jepara, Karanganyar dan Sukoharjo.
Koordinator AIHSP Wilayah Jawa Tengah dr. Hartanto Hardjanto, M.Med, Sc, berharap agar para peserta dapat tuntas mengikuti kegiatan workshop secara seksama agar dapat diterapkan di daerah masing-masing. Hal ini dalam upaya bergerak bersama stake holder di tingkat lapang untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).
Sambutan Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, yang disampaikan Koordinator substansi P3H Drh. Arif Wicaksono, M.Si, Peta jalan pemberantasan PMK di Indonesia saat ini (2023) berada pada Progresive Control Pathway for Food and Mouth Disease (PCP-FMD) tahap 2 dengan menerapkan langka-langkah pengendalian berbasis risiko., sehingga dampak PMK berkurang di satu atau lebih sektor peternakan. Tahun 2023-2026 PCP tahap 3, beberapa wilayah ditetapkan menjadi bebas PMK. Tahun 2026-2030 PCP Tahap 4, sebagian besar wilayah telah ditetapkan menjadi bebas PMK, “0” sirkulasi dan “0” serangan virus PMK serta Indonesia sudah ditetapkan bebas PMK dengan vaksinasi oleh WOAH. Tahun 2035 Indonesia ditetapkan sebagai negara bebas PMK tanpa vaksinasi.
Seirama dengan Direktur Kesehatan Hewan, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Ir. Agus Wariyanto, S.IP, MM., mengatakan bahwa untuk mendukung Indonesia bebas PMK kembali (1990 pernah bebas PMK), maka upaya yang perlu dilakukan untuk pengendalian PMK cegah kontak antar ternak melalui kontrol lalu lintas, menghentikan sirkulasi virus melalui peningkatan biosekuriti dan membentuk kekebalan hewan melalui vaksinasi PMK secara masiv. Di Jawa Tengah, sampai dengan akhir Oktober 2023 kasus aktif sebanyak 15 kasus ada di 3 (lima) Kab/Kota dan zero reported case (ZRC) selama 2 (dua) minggu di 30 Kab/Kota. Adapun capaian Vaksinasi terkini sebanyak 1.460.493 dosis untuk Sapi & Kerbau sebanyak 8836.531 dosis (57,28%), Kambing & Domba sebanyak 620.461 dosis (42,29%) dan Babi sebanyak 3.501 dosis (0,24%). Mari kita bersama-sama dan bergandengtangan untuk mensukseskan pembebasan PMK di bumi Indonesia, tutur Agus. (SKS_Vet, 30/10/23)