BOYOLALI – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan di wilayah Kabupaten Wonogiri, mengadakan kegiatan Gerakan Pangan Murah yang bertempat di Pendopo Kecamatan Wonogiri. Tagline yang diusung yakni “Petani Sejahtera, Pedagang Untung dan Masyarakat Tersenyum”. Bapak Wakil Bupati Kabupaten Wonogiri, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (red. Maino Dwi Hartono, S.TP., MP.), Kepala Biro Isda Setda Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Peternalan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Wonogiri turut hadir dalam acara ini. Gerakan Pangan Murah menyediakan stan Pasar Murah yang menjajakan kebutuhan 9 bahan pokok, termasuk hasil produk lombok, tomat, jagung pulen dan olahan pangan siap saji produksi UMKM setempat, serta bantuan jagung sebagai bahan pakan ayam petelur untuk peternak ayam Petelur se-Solo Raya.


Saat ini, harga telur ayam sudah mencapai Rp.30.000,- sampai 32.000,- per Kg. Pada stan Gerakan Pangan Murah, telur dijual mulai dari Rp. 27.000,- dengan subsidi harga Rp. 3.000,- sampai Rp. 5.000,- per kg dengan persediaan 200 kg telur. Guna meringankan biaya produksi bagi peternak telur se-Solo Raya yang tergabung dalam organisasi Pinsar Petelur, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah menggelontorkan 17.200 kg jagung melalui bantuan subsidi biaya transportasi oleh Badan Pangan Nasional (BAPANAS). Jagung yang digelontorkan dibagikan kepada peternak ayam petelur se-Solo Raya dengan kriteria peternak ayam petelur kecil (memiliki ayam kurang dari 11.500 ekor). Setiap peternak akan mendapatkan 100 kg dan subsidi transportasi Rp.500,- per kg Jagung. Bantuan Jagung diperuntukan kepada 172 peternak ayam petelur se Solo Raya yang diwakili dari peternak ayam dari Wonogiri, Sukoharjo dan Karanganyar.


Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah Ir. Dyah Lukisari, M.Si. menyampaikan bahwa ada beberapa komoditas pangan di Kabupaten Wonogiri seperti telur, bawang merah dan Cabai. Komoditas itu menjadi pengerek harga-harga komoditas lain sehingga berpotensi terjadi inflasi tinggi. Dengan bantuan stimulus harga komoditas pangan bisa segera turun dan tidak terjadi inflasi. 


Kontributor: SKS_MedVet (30/5/23)
Editor          : Wira_SubBag Program

Share this post on: