TAWANGMANGU– Upaya Jawa Tengah menekan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus didengungkan untuk menekan dan mencegah penyakit PMK Baik pada Sapi, Kerbau, Babi, Kambing dan Domba. Pada kesempatan acara pembukaan pasar desa Pajangan mempertemukan komunitas peternak baik kambing dan domba melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)/sosialisasi pentingnya mencegah penyakit PMK dengan ikut aktif mengikuti program Vaksinasi PMK. Kegiatan sosisalisasi pencegahan penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dilaksanakan di area Pasar Domba Desa Panjangan Kecamatan Tawangmangu-Karanganyar yang dirangkai dengan kontes Domba ektrem, (Minggu, 27/8/2023). Hadir pada kegiatan yang di adakan oleh Kelompok Ternak Bolo Angon Tawangmangu yaitu Kepal Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah beserta jajaran, Ketua HPDKI Jawa Tengah, Ketua HPDKI Kabupaten Karanganyar serta para peserta Lomba Domba extrim yang berasal dari Karanganyar, Wonogiri, Jawa Timur dan Yogyakarta.
Pada sambutan dan arahan yang disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Ir. Agus Wariyanto, S.IP,. M.M., bahwa Populasi Sapi, Kerbau, kambing dan Domba ada 8, teridiri populasi Sapi dan Kerbau 2 juta ekor dan Kambing/Domba sebanyak 6 juta ekor. Capian vaksinasi tahun 2023 sebanyak 885.535 ekor yang terdiri Sapi dan kerbau 584.974 ekor (26%), kambing dan domba sebanyak 304.567 ekor (5%). Untuk percepatan Vaksinasi PMK, butuh sinergi antar stake holder (Pemerintah, Peternak dan Pelaku usaha) untuk bahu membahu dalam penanganan PMK di Jawa Tengah. melalui gerakan Vaksinasi sevara masiv. Disamping melakukan sosialisasi gerakan Vaksinasi PMK, Kepala Dinas membuka secara resmi Grand Opening Pasar Domba dan Lomba Domba Extrim di lokasi eks Pasar hewan Desa Pajangan, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
Sambutan selamat datang disampaikan kepela desa Panjangan H. Ngadino, S.Pd, dilanjutkan laporan ketua pelaksana Lomba Domba extrim (red. Nanang), bahwa lomba ini diikuti lebih kurang 100 peserta dari daerah Tawangmangu-Karanganyar, Wonogiri dan juga dari Jawa Timur yaitu Ngawi, Sidoarjo dan Magetan serta Bantul Yogyakarta. Acara lomba ini digelar untuk mengawali kegiatan pasar hewan kembali yang selama 2 tahun adanya pandemi Covid.19 berhenti.
Sementara itu, Ketua HPDKI Kabupaten Karanganyar Triyono, SH menyambut baik adanya pembukaan pasar hewan khususnya Domba di desa Pajangan, karena dengan adanya aktifitas pasar domba dibuka kembali akan menggerakkan roda pereknomian pedesaan dan menggairahkan para pembudidaya domba di daerah Twangmangu dan sekitarnya. Triyono membeberkan, bahwa pasar Tawangmangu setiap harinya membutuhkan domba/kambing 150 ekor/hari untuk warung sate dan Solo Raya sebanyak 2.000 ekor/hari. Jadfi peluang usaha budidaya Domba dan kambing sangat terbuka luas untuk memenuhi pasar permintaan warung-warung sate, tuturnya.
Kontributor : SKS_MedVet27/8/23)